Kamis, 07 Januari 2010

BCC 2008, Awal Sebuah Harapan

M Saiful Azis selaku Ketua Panitia menjelaskan terdapat lima piala yang akan diperebutkan. Selain untuk juara I sampai III juga terdapat kategori jembatan favorit pilihan pengunjung serta Piala Gubernur yang merupakan piala bergilir dalam kontes serupa.



Kegiatan Bridge Construction Competition (BCC) 2008 hari itu dibuka langsung oleh Dekan FTSP, Ir Joni Hermana MSc ES PhD. Dirinya pun menyempatkan diri untuk melihat beberapa jembatan yang tengah dites kekuatannya. Penjurian kekuatan jembatan sendiri dilakukan dalam tiga sesi hingga pukul 19.00 malam. Di setiap sesinya peserta serta pendamping dihibur oleh band RIVIERA.

Penjurian langsung dilakukan sesaat setelah para juri membuka kotak yang berisi jembatan-jembatan buatan peserta. Semua jembatan tersebut terbuat dari stik es krim berbahan dasar kayu. Sehari sebelumnya peserta diminta merangkai stik-stik tersebut menjadi sebuah jembatan rangka.



Penjurian terhadap jembatan sebenarnya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama telah dilakukan sehari sebelumnya setelah jembatan selesai dibuat. Penilaian yang dilakukan adalah ketepatan ukuran yang diberikan panitia, efisiensi bahan yang digunakan, dan estimasi biaya pembuatannya. Selain itu, segi estetika dari jembatan juga menjadi pertimbangan.

”Untuk hari kedua ini, khusus dilakukan penjurian kekuatannya,” ujar Saiful. Pengujian memang berlangsung sehari penuh mengingat satu jembatan saja bisa memakan waktu sepuluh hingga dua puluh menit. Awalnya jembatan diletakkan dalam sebuah perletakkan kemudian diberi beban awal 25 kg. Bagi jembatan yang tidak mampu menahan beban tambahan maka nilainya nol. Pemenang adalah jembatan yang mampu bertahan dengan beban terberat sebelum patah.

Menurut Saiful, kontes jembatan ini sengaja diperuntukkan untuk para siswa SMA. Selain untuk mengenalkan dunia Teknik Sipil sejak awal, kontes tersebut juga ajang kreativitas para siswa. ”Dengan Teknik Sipil, kami menjembatani kreativitas para siswa,” terang Saiful.

SMKN 5 Surabaya Juara Pertama Kompetisi Konstruksi Jembatan


Bridge Construction Competition (BCC) 2008 tingkat SMA se-Jawa Bali piala Gubernur Jatim dan ITS telah berakhir. Juara pertama kompetisi pembangunan konstruksi jembatan dari stick es krim dan tusuk sate ini diraih kembali oleh SMKN 5 Surabaya yang juga juara pertama BBC tahun lalu.

Karya Muhammad Juanidi dan Yoga Al Rendra ini berhasil menyisihkan 41 tim dari pelajar setingkat SMA se-Jawa dan Bali. Konstruksi jembatan karya Junaidi dan Yoga ini mampu menanggung beban berat seberat 167,6 kilogram.

"Secara keseluruhan konstruksi jembatan milik Junadi dan Yoga sangat sempurna. Sehingga layak keluar sebagai pemenang," kata Sigit Darmawan, salah satu juri yang berasal dari ITS kepada detiksurabaya.com, usai penjurian di lokasi kompetesi, City of Tomorrow, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Minggu (30/3/2008).

Kategori sebagai juara pertama tidak hanya dilihat dari kekuatan konstruksi jembatan saja. Namun, kata Sigit,  juga dilihat dari estimasi biaya, ketetapan ukuran, dan model jembatan. "Kalau membikin konstruksi jembatan yang kuat semua orang pasti bisa, tapi bagaimana caranya membuat jembatan dengan bahan yang sedikit dan menjadi kuat," jelasnya.

Untuk juara kedua diraih oleh pasangan Dian Eka Novita dan Rianda Yusuf dari SMA Dharma Wanita Surabaya. Sedangkan pemenang juara ketiga diraih SMA Negeri I Ponorogo pasangan Miftah Farid Akbar dan Fiska Ramardani Akbar.

Selain juara pertama hingga ketiga, Panitia BCC juga menyediakan juara favorit pilihan pengunjung.  Sebagai pemenangnya yakni karya dari SMA  Al Hikmah Surabaya yang dirakit oleh Firda Rifky dan Renanda.

Juara pertama Bridge Construction Competition (BCC) 2008 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 4 juta. Juara Kedua Rp 3 juta dan ketiga Rp 2 juta. Sedangkan juara favorit pilihan pengujung mendapatkan uang Rp 500 ribu.

0 komentar:

Posting Komentar